Loading...

Keluarga dengan Autisme

image

Hidup Dengan Autisme (Saudara)

Begitu seorang anak didiagnosis menderita ASD, segalanya berubah. Hal ini akan selalu menyebabkan pergeseran prioritas dalam unit keluarga. Yang paling jelas adalah perubahan dalam cara waktu dan uang dibelanjakan. Hubungan dan tanggung jawab tidak akan pernah sama lagi. Kunci keberhasilan mengelola perubahan ini adalah dengan mengakui dan menerima bahwa perubahan ini tidak bisa dihindari.

Pada bagian ini pertama-tama kita akan melihat bagaimana kehadiran anak autis dalam sebuah keluarga berdampak pada saudara kandungnya. Pada titik ini harus dikatakan bahwa secara umum mereka dapat mengatasi dengan baik pengalaman memiliki saudara laki-laki atau perempuan yang autis. Namun, hal ini tidak berarti bahwa saudara kandung dari anak autis terbebas dari tantangan khusus yang melekat pada keadaan mereka.


Saudara kandung dari anak autis mungkin mengalami sejumlah stres berikut dalam kehidupan sehari-harinya.

  • Kecemburuan terhadap perhatian ekstra yang diberikan pada anak autis
  • Merasakan/berbagi kesedihan orang tua
  • Bersaing dengan anak autis untuk mendapatkan perhatian/kasih sayang orang tuanya
  • Rasa malu di tangan teman sebaya
  • Frustrasi karena ketidakmampuan mereka untuk berhubungan dengan saudara laki-laki/perempuan autis
  • Khawatir harus menjadi pengasuh saudara autis di masa depan

“Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk membantu saudara kandung dari anak autis menghadapi perubahan keadaan. Ini termasuk”


Memahami Autisme

Para ahli sepakat bahwa orang tua harus membantu anak-anak mereka yang 'normal' memahami autisme. Ini harus dilakukan sesegera mungkin. Hal ini juga harus sering dilakukan dan ditulis dalam istilah yang sesuai untuk saudara kandung pada tahap perkembangan tertentu.

Keterlibatan/ Ikatan

saudara kandung didorong untuk menjalin ikatan dengan anak autis. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajari mereka keterampilan sederhana yang memungkinkan mereka melibatkan anak autis dalam bermain. Ada juga keterampilan mengajar khusus yang dapat diajarkan kepada saudara kandung yang akan membantu memperkuat ikatan mereka dengan anak autis.

Waktu Khusus

orang tua harus rutin menjadwalkan waktu-waktu tertentu yang diperuntukkan bagi anak yang tidak harus ASD. Ini juga untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk merasa istimewa.


Umumnya, saudara kandung mampu menghadapi dengan baik pengalaman memiliki saudara laki-laki atau perempuan yang autis. Namun hal ini tidak bisa dianggap remeh. Menerapkan strategi yang disarankan akan membuat segalanya lebih mudah dikelola.